Monday, October 04, 2004

APAKAH SURGA DAN NERAKA ITU KEKAL by Adi Achmad

"Saya hendak menanyakan apakah surga dan neraka itu kekal, bukankah setelah kiamat nanti seluruh alam ini hancur kecuali Allah."
dalam kalimat ini ada perkara yang harus dijelaskan, dan ini menyangkut akidah Ahli sunnah waljamaah, yaitu apakah surga dan neraka akan ikut hancur dengan ditiupnya sangkakala? Jawabnya ialah TIDAK. JUSTRU SURGA DAN NERAKA ITU ALLAH CIPTAKAN UNTUK KEKAL.
kalau ada yang berkata, "Lantas bagaimana dengan Firman Allah, 'Tiap-tiap sesuatu pasti akan binasa, kecuali Wajah-Nya (Allah).' (Al Qoshos : 88) bukankah zhahir ayat ini menunjukkan bahwa semua makhluk pasti binasa dengan kejadian ditiupnya sangkakala?"
Jawabnya adalah ayat ini memang dari dulu dijadikan dalil oleh kaum Mubtadi' untuk mengatakan bahwa surga dan neraka belum diciptakan Allah saat ini, serta surga dan neraka tidak kekal. Dalil ini pun menjadi syubhat bagi kaum muslimin yang belum pernah mendengar penjelasan para ulama tentang masalah ini.
Alangkah baiknya jika kita melihat ayat ini secara keseluruhan, yakni, "Janganlah engkau menyeru sesuatu yang lain bersama Allah sebagai sesembahan, (karena) Tidak ada yang berhak disembah selain Dia, segala sesuatu pasti akan binasa kecuali Allah. Bagi-Nya lah hukum dan kepada-Nyalah kalian dikembalikan." (Qs 28 : 88)
Justru berdasar zhahir ayat ini, Allah menerangkan bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Dia, karena segala sesuatu (yang disembah) manusia itu adalah makhluk yang binasa, kecuali Allah sajalah yang kekal. Demikian ini dapat kita baca dari keterangan Al-'allamah Syaikh Abdurrohman bin Nashir As-Sa'diy (gurunya Syaikh Utsaimin) dalam kitab Taysirul Karimir Rohman Jilid 2 hal. 862.
Jadi ayat ini bukan merangkan bahwa makhluk yang binasa itu termasuk surga dan neraka. Oleh karena beliau mengatakan, "Apabila sesembahan selain Allah itu bathil, binasa, dan Allah yang kekal, yang tiada sesembahan yang haq kecuali Dia, dan bagi-Nya hukum di dunia dan akhirat, serta kepada-Nya semua makhluk dikembalikan agar diberi balasan, maka menjadi jelaslah bagi orang yang menggunakan akalnya, hendaknya mereka menyembah kepada Allah saja, tanpa menyekutukan Dia dengan sesuatu pun. kemudian beramal dengan perkara yang bisa mendekatkan dirinya, kemudian hendaknya dia takut akan murka dan siksa-Nya, lalu mendahulukan Allah atas sekalian makhluk serta meninggalkan segala dosa dan maksiat."
Jadi, ayat ini tidak menafikan kekalnya surga dan neraka. Tentang ayat ini, Imam Bukhori dalam Kitab Tafsiril Quran setelah membawakan ayat di atas beliau berkata, "yakni kecuali kerajaan-Nya atau apa yang dikehendaki oleh-Nya tidak binasa."
Imam Ahmad berkata, "Adapun langit dan bumi maka keduanya pasti hancur karena penghuninya akan masuk ke dalam surga atau neraka. sedang Arasy, maka ia tidak hancur dan tidak musnah karena ia adalah atap surga dan Allah subhanahu wata'ala berada di atas arasy tersebut. oleh karena itu mustahil Arsy itu musnah dan hancur." [Tamasya ke Surga, hal. 54]
Ibnul Qoyyim setelah membawakan beberapa riwayat dari para imam, mengatakan, "Pada akhirnya ulama-ulama di atas berpendapat bahwa surga dan apa saja yang ada di dalamnya telah diciptakan termasuk neraka dan seisinya. keduanya telah diciptakan. Allah azza wajalla telah menciptakan keduanya dan menciptakan makhluk untuk surga dan neraka, dan surga dan neraka beserta isinya tidak akan musnah selama-lamanya.
Apabila orang ahli bid'ah atau zindiq berdalih dengan firman Allah (qs 28 : 88) atau ayat-ayat semisal dengannya, maka dikatakan kepadanya bahwa segala sesuatu yang ditulis Allah subhanahu wata'ala akan musnah dan hancur, pasti musnah dan hancur. Sedang surga dan neraka, maka keduanya diciptakan untuk kekal bukannya untuk hancur dan binasa. Surga dan neraka berada di akhirat dan bukannya di dunia. para bidadari tidak mati ketika kiamat terjadi atau tiupan sangkakala atau selama-lamanya, karena Allah azza wajalla menciptakan mereka untuk abadi dan bukannya fana dan tidak menuliskan kematian untuk mereka.
Maka siapa saja yang tidak berpendapat dengan pendapat ini, maka ia adalah tukang bidah dan tersesat dari jalan yang lurus. Allah subhanahu wata'ala menciptakan 7 langit, sebagian berada di atas sebagian yang lain. dan Ia menciptakan 7 bumi yang sebagian berada di bawah sebagian yang lain. Di antara bumi yang paling atas dan langit yang terendah ada jarak 500 tahun. dan di antara langit satu ke langit satunya ada jarak 500 tahun. Air berada di atas langit yang ketujuh. Sedang Arasy Arrohman berada di atas langit tersebut. Allah azza wajalla berada di atas arasy tersebut. kursiy adalah tempat kedua kaki-Nya. Allah mengetahui apa saja yang berada di atas langit, bumi yang ketujuh dan apa saja yang ada di antara langit dan bumi....." [Tamasya ke Surga, hal. 55]
Ibnu Qoyyim lalu membawakan riwayat, "Abu Ja'far At-Tha'i berkata, 'Saya pernah meminta Ahmad bin Hambal menuliskan hadis untukku kemudian beliau mengemukakan risalah tentang sunnah, dan di antara isinya, bahwa surga dan neraka adalah dua makhluk yang telah diciptakan seperti yang telah disabdakan rasulullah, "Aku masuk ke dalam surga dan kulihat di dalamnya terdapat istana dan Alkautsar. Aku juga melongok ke neraka, dan kulihat bahwa sebagian besar penghuninya adalah ini dan itu." Maka barangsiapa yang menyangka bahwa keduanya belum diciptakan maka ia mendustakan rasulullah, Alquran, dan ingkar kepada surga dan neraka. ia diberi waktu untuk bertaubat jika mau bertaubat, kalau tidak maka ia dibunuh.'"

Kesimpulan
Inilah aqidah Ahlussunnah, mereka meyakini bahwa surga dan neraka itu telah diciptakan Allah, dan penciptaan itu akan terus Allah sempurnakan sampai hari kiamat sesuai amalan hamba, sebagaimana hadis-hadis menyebutkannya. Misalnya, "Barangsiapa yang membangun masjid, niscaya Allah bangunkan baginya rumah (istana) di sorga." [muttafaq alaih]
Keterangan lengkapnya bisa dilihat dalam buku Tamasya ke Surga, atau lihat juga Syarah Akidah At-tohawiyah karya Imam Abil 'Iz Alhanafy. Wallahu a'lam.

3 Comments:

Blogger Unknown said...

Hanya Allah swt yg Maha Tahu
Mohon penulis bedakan antara makhluk dg kholik (sang pencipta).
Semua ciptaan Allah swt adalah Makhluk.
Allah swt sebagai Kholik berbeda dengan Makhluknya.
Makhluk msh membutuhkan usia, waktu, massa, arah (timur, barat, utara, salatan, atas, bawah), bergerak atau diam... Sedangkan Allah swt sebagai Tuhan tdk seperti itu sifat2nya.
Kalau dikatakan tadi arsy sebagai atas tempat tinggal Allah swt itu adalah keliru... Krn Allah tdk membutuhkan tempat, Allah tdk membutuhkan naungan,,, Allah swt adalah satu, tdk beranak dan tdk diperanakkan, berbeda dg Makhluk dan segala sifat2 Makhluk (manusia, jin, iblis, malaikat, matahari, bumi, surga, neraka, arsy, kalam, hewan, tumbuhan, dll).
Jelas kalau Makhluk itu bersifat fana, sedang hanya Allah swt yg kekal.
Jadi kalau kiamat nanti hanya Allah swt yg ada, sedang yg lain (makhluk) musnah. Salam

7:54 AM  
Blogger Unknown said...

Menrut saya surga dan neraka adalah mahluk Allah yg diciptakan ber"awal"dan tdk ber"akhir" Dan Hari kiamat adalah mahluk Allah yg diciptakan tidak ber"awal" dan akan ber"akhir" selain mahluk tsb ada (bumi dan langit) mahluk Allah yg di ciptakan ber"awal"dan ber"akhir". Bagaimana dgn Allah Ta'alla... Hanya ALLAH yg "KEKAL" Tidak ber'awal'dan tidak ber'akhir' Tq

8:06 PM  
Blogger Unknown said...

Menrut saya surga dan neraka adalah mahluk Allah yg diciptakan ber"awal"dan tdk ber"akhir" Dan Hari kiamat adalah mahluk Allah yg diciptakan tidak ber"awal" dan akan ber"akhir" selain mahluk tsb ada (bumi dan langit) mahluk Allah yg di ciptakan ber"awal"dan ber"akhir". Bagaimana dgn Allah Ta'alla... Hanya ALLAH yg "KEKAL" Tidak ber'awal'dan tidak ber'akhir' Tq

8:07 PM  

Post a Comment

<< Home