Sunday, January 08, 2006

Gone Too Soon

Matahari karya agung Pencipta
Memancar energi tak jenuh
Menguak misteri kelamnya malam
Menembus takbir mendung

Matahari.. idolaku...
Tersenyum tanpa bicara
Tersohor tanpa iklan
Terbang tanpa sayap

Hari itu kau bicara dengan titik
Menggemakan kebenaran akhir zaman
Walau seribu satu keinginan
Dengan seribu satu alasan
Kau tetap tak bergeming

Ku tahu cintamu pada manusia
Memberi mereka energi tanpa batas
Tatapanmu tak berkedip mengawasi
Hatimu tak pernah sepi mendoakan

Tapi ku tersadar
Tak mungkin memeluk
Tubuh fana ini akan hancur menyentuh
Api azab akan membakar hangus semua

Sebab tulah kuhargai sikapmu menjauh di angkasa

Biarlah ada jarak memisahkan
Menatapmu dari tempat tersembunyi
Tapi ketahuilah sahabat....

Bumi ini kan selalu mengharapmu
Menanti setiap ulasan senyum hangatmu

Yaa Matahari,
Tetaplah disana
Bersabarlah sampai waktunya
Waktu dimana semua makhluk berkumpul

1 Comments:

Blogger sakinah said...

belasungkawa


desiran hati menutup gejolak
apa gerak hatiku ini
asalnya dari syaitan atau asalnya malaikat
atau berasal usulkan Tuhan?
hati ku berdesir hanya Tuhan yang tahu
hatiku memaafkan hanya Tuhan saksi ku
oh Tuhan
berulangkali dosa-dosa ku kotori tapak hidupku
berulangkali aku resah bersama insan lain
berkedut menahan pasrah?
melutut di hadapanMu menggamit kasihanMu
apa benar aku tabah?apa benar aku pasrah?
Oh Tuhan belasungkawa untuk ruhku
semasa aku hidup mengertikah aku muhasabah?
akan ku genggam janji hamba
mencium-cium tanah suci
walau berbekas-bekas tanah tapak kaki di wajah
mujahadah seorang hamba yang ketinggalan dalam aqidah
sayang seribu kali sayang
masih aku gagal memeluk hidayah yang turun menghujani
makin aku tenggelam dengan selut lumpur noda
lalu ujian datang menampar-nampar pipi
lalu menengkingku beratus-ratus kali
"SHOLLU....SHOLLU...!!"

5:29 PM  

Post a Comment

<< Home